>

Kamis, 24 Januari 2013

8 Mitos Tentang Alat Kontrasepsi



Banyak mitos tentang pil KB dan alat kontrasepsi beredar. Tidak semuanya benar, karena mitos-mitos itu seolah membuat para wanita takut menggunakan alat kontrasepsi. Ketahui faktanya di sini:
1. Pil KB Bikin Tubuh Gemuk
Ini adalah mitos yang paling banyak beredar. Banyak wanita yang enggan memakai pil KB karena takut tubuh menjadi gemuk. Faktanya, hormon estrogen yang ada dalam pil KB dapat mengikat garam dan cairan tubuh, sehingga bisa menyebabkan penambahan berat badan. Tetapi pil KB modern tidak memberikan efek kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan sering terjadi karena wanita merasa aman tidak akan mengandung atau terjadi perubahan pola makan.
2. Pil KB Membuat Wajah Berjerawat dan Berminyak
Beberapa wanita memang mengalami perubahan setelah mengonsumsi pil KB, misalnya jerawat makin banyak, wajah berminyak, rambut lepek atau tubuh lebih berbulu. Beberapa wanita lain justru melaporkan wajah lebih halus setelah menggunakan pil KB. Hal ini dapat disebabkan karena respon tubuh pada hormon yang ada dalam pil KB. Jika Anda menemui gejala negatif, segera konsultasikan pada dokter atau bidan.

3. Alat Kontrasepsi Membuat Rahim Kering dan Susah Punya Anak
Mitos ini sama tidak benar sama sekali, karena jika seorang wanita menghentikan pemakaian pil KB, melepas susuk, melepas IUD atau cincin vagina dia akan segera kembali mengalami menstruasi dan subur seperti sebelumnya. Sedangkan untuk suntik KB, perlu beberapa waktu lebih lama (sekitar 6 hingga 2 tahun) hingga sang wanita kembali subur.
4. Pil KB atau Pil Kontrasepsi Darurat Bisa Dipakai Untuk Aborsi
Hal ini sama sekali tidak benar, pil KB atau pil kontrasepsi darurat (pil kondar) tidak dapat dipakai sebagai obat untuk menggugurkan kandungan. Pil KB atau pil kondar memang tidak disarankan untuk ibu hamil, tetapi hal itu bukan berarti kedua pil tersebut bisa dipakai untuk aborsi.
5. IUD Atau Spiral Dapat Bergeser Dan Menyebabkan Radang Panggul
IUD adalah alat kontrasepsi berukuran 3 cm yang diletakkan dalam rahim, biasanya disebut KB spiral. Tidak benar jika IUD dapat bergeser, tetapi pemakainya harus melakukan pemeriksaan rutin (biasanya sebulan sekali untuk memeriksa benang). Tidak benar juga jika IUD menyebabkan radang panggul, karena radang panggun disebabkan infeksi pada saluran rahim atau bagian lain organ reproduksi. Walaupun begitu, pemakai IUD lebih berisiko mengalami radang panggung dibanding yang tidak memakai.
6. Jika Hamil Saat Masih Memakai IUD, Akan Tertempel pada Bayi
Tingkat efektivitas IUD untuk mencegah kehamilan adalah 99,4 persen, angka ini memang lebih rendah dibandingkan pil KB yang mencapai angka 99,7 persen. Karena itu, kemungkinan untuk hamil tetap ada. Jika seseorang mengandung saat masih memakai IUD, bidan atau dokter akan segera mengeluarkan IUD.
7. Implant Atau Susuk KB Bisa Bergeser Saat Sudah Dipasang
Implant atau lebih dikenal sebagai susuk KB adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam lengan bagian atas. Implant adalah kontrasepsi jangka panjang yang dapat mencegah kehamilan hingga 4 tahun. Tidak benar mitos yang mengatakan bahwa susuk KB dapat bergeser setelah dipasang.
8. Wanita Tidak Akan Hamil Saat Menyusui
Wanita baru melahirkan atau sedang menyusui masih dalam proses penyesuaian hormon dengan sendirinya. Beberapa wanita bahkan tidak mengalami menstruasi beberapa bulan. Memang, wanita yang sedang menyusui tidak sesubur wanita dalam keadaan biasa, tetapi bukan berarti kemungkinan untuk hamil tidak ada. Anda tidak akan pernah tahu kapan tubuh mulai melepas sel telur dan mengalami masa ovulasi pada saat menyusui. Sehingga Anda tetap bisa hamil walaupun sedang menyusui.
Itulah beberapa mitos seputar alat kontrasepsi atau alat KB. Untuk mengetahui mana alat KB yang paling cocok untuk Anda, konsultasikan pada bidan atau dokter, bicarakan juga penyakit apa yang pernah Anda derita, karena hal itu penting untuk memilih alat KB terbaik.
Keluarga Berencana (KB) sangat penting dilakukan untuk mengatur jarak kelahiran serta menghindari ledakan penduduk.  Anthony, S.Sos dari BKKBN Sumut mengatakan, dengan ber-KB, kesehatan ibu akan lebih terjaga, kehamilan tidak diinginkan dapat dicegah dan keharmonisan keluarga dapat ditingkatkan. Bahkan dengan ber-KB, tumbuh kembang anak akan lebih terjamin serta kebutuhan ASI Eksklusif selama 6  bulan relatif dapat terpenuhi. ‘’Untuk mulai ber-KB pasangan suami istri harus paham terlebih dahulu maksud dan tujuannya serta memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kesehatan,”ujarnya kepada Sumut Pos beberapa waktu lalu.
Untuk mulai ber-KB, tambah Anthony, setiap pasangan akan diberikan pengarahan tentang program tersebut. Dengan begitu, pasangan suami istri akan memahami seluk beluk program KB. Berbagai macam alat kontrasepsi dan cara ber-KB akan dikenalkan. Pilihan KB untuk wanita juga banyak diantaranya suntik, IUD, pil, implant, metode operasi wanita (MOW).  (far/bbs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar