>

Selasa, 25 Desember 2012

SAYANGI TELINGA KITA DARI KEBISINGAN




 BISING
Bising adalah suara yang tidak diinginkan. Bising merupakan masalah kesehatan kerja yang paling dirasakan pekerja kita terutama bagi mereka yang bekerja di process area 




EFEK BISING BAGI PENDENGARAN
Bising yang berlebihan adalah penyebab utama terjadinya ketulian, yang dinamakan tuli
saraf. Bising yang berlebihan selain merusak pendengaran juga dapat menyebabkan ;
-Stress fisik dan mental. Yang pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan kesehatan lain seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dll.
-Kecelakaan kerja akibat tidak mendengar instruksi atau alarm dengan baik.
-Gangguan sosial akibat kurang mendengar (tuli).
-Tuntutan oleh karyawan kepada perusahaan di kemudian hari.


BISING DI TEMPAT KERJA KITA
Kebisingan di tempat kerja bukan hanya berasal dari tempat pengeboran dan process area saja seperti : turbin generator, separator, dll; melainkan juga dapat berasal dari AC yang kurang baik, alat elektronik, helicopter, dll.

BISING YANG BERBAHAYA
Kebisingan dipengaruhi selain oleh volumenya juga oleh frekuensi, waktu paparan dan jenis bisingnya. Untuk mengukur kerasnya bising pada manusia di pakai satuan yang disebut dBA (decibel A). Bising berbahaya jika melebihi 85 dBA untuk waktu paparan selama 8 jam. Semakin tinggi tingkat bising semakin singkat waktu paparan yang diperbolehkan. Setiap penambahan 3 dB waktu paparan yang diperbolehkan akan berkurang setengahnya (lihat table di atas). Untuk pekerja di lingkungan perkantoran tingkat kebisingan harus di bawah 65 dBA.

MITOS YANG SALAH
-Semakin sering ditempat bising dapat semakin membuat pendengaran menjadi lebih kuat.
-Kalau sudah kurang mendengar (tuli) tidak perlu lagi memakai alat pelindung telinga jika bekerja di tempat bising.
-Tuli karena bising sifatnya sementara nanti juga akan sembuh sendiri.
-Jika sudah tuli dapat sembuh dengan menggunakan alat bantu dengar.


ALAT PELINDUNG TELINGA
Pelindung telinga dapat berupa ear plug atau ear muff. Kapas tidak boleh dipergunakan. Perusahaan menyediakan alat pelindung telinga secara gratis bagi semua karyawan yang akan bekerja di tempat bising.

 
Kehilangan pendengaran biasanya terjadi secara bertahap dan tanpa rasa sakit. Gejala mulai kehilangan pendengaran antara lain setelah mendengar suara keras, biasanya telinga akan berdengung atau kesulitan mendengar.

 
Hal ini disebut dengan ambang pergeseran sementara, setelah beberapa jam atau hari biasanya akan kembali normal. Tapi jika terjadi berulang-ulang, maka pergeseran sementara ini bisa berubah menjadi permanen.

Sebelum kehilangan pendengaran, ada beberapa tanda yang bisa menjadi peringatan dini. Tanda-tanda tersebut seperti dikutip dari CHCHearing.org adalah:
  1. Timbul suara berdengung (tinnitus) di telinga segera setelah terpapar kebisingan.
  2. Kesulitan untuk memahami pembicaraan. Seseorang bisa mendengar semua kata-kata yang diucapkan, tapi tidak dapat mengerti semuanya.
  3. Telinga seperti tertutup setelah terkena paparan suara.

Tidak ada kata terlambat untuk mencegah kehilangan pendengaran akibat suara-suara bising. Mulailah mengistirahatkan telingan dengan cara:
  1. Sebisa mungkin mengecilkan volume suara yang didengar atau dihasilkan.
  2. Menghindari atau mengurangi batas waktu berada dalam tempat yang bising seperti konser musik rock atau klub malam.
  3. Usahakan untuk menggunakan pelindung pendengaran jika harus berada di lingkungan yang bising.
  4. Menghentikan sementara penggunaan headphone.
  5. Menghindari penggunaan headphone untuk meredam suara bising di luar seperti kereta atau lalu lintas.
  6. Gunakanlah volume yang pintar 'smart volume' dalam menggunakan MP3 player.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar